KARMA SUTRA ( HUKUM SEBAB MUSABAB )
Sutta ini merupakan salah satu ajaran Buddha yang menerangkan tentang hukum karma, tentang sebab musabab semua perbuatan kita yang berlaku baik dulu, sekarang maupun yang akan datang di dalam kehidupan kita masing-masing.
Ketika Sang Buddha berada di kota Rajagaha, 1250 orang Arahat datang berkumpul bersama para makhluk lainnya. Pertemuan para Arahat tersebut dinamakan Caturangasannipata, mereka berkumpul di Veluvanarama ( Hutan Pohon Bambu ) dan waktu itu tengah hari pada saat purnamsidi di bulan Magha. Waktu itu, Yang Mulia Ananda datang mendekati Sang Bhagava, ia memberi hormat dengan beranjali dan megelilingi Sang Buddha tiga kali ( pradaksina ). Setelah memberi hormat ia dengan sopan duduk di suatu sisi, kemudian Yang Mulia Ananda berkata kepada Sang Bhagava :
"Bhante, Mengapa semua makhluk yang dilahirkan selalu dicengkeram oleh dukkha ( derita ) seperti lobha ( keserakahan ), dosa ( kebencian ) dan moha ( ketidaktahuan ), tidak menghormati Buddha Dharma, tidak berbakti kepada orangtua, tidak bermoral, tidak menjalankan Sila, generasi ini menjadi kacau seperti benang kusut, rumput munja dan gelabah; sehingga tidak dapat bebas dari apaya ( alam neraka ), duggati ( alam binatang ), vinipata ( alam keruntuhan ) dan samsara ( lingkaran kehidupan ).
Banyak diantara mereka itu terlahir tuli, buta, bisu, idiot, cacat dan lainnya, saling bersaing, saling merugikan, saling memusuhi, saling membenci, saling membunuh, saling berbuat jahat dan tidak adil.
Bagaimana kita dapat mengerti rahasia kesunyataan ( sebab musabab ) apa yang tersembunyi di balik kenyataan hidup ini. Dan apa akibat buruk dari setiap perbuatan jahat yang dilakukan oleh manusia ?
Semoga Bhante berkenan menjelaskan kepada kami sebab musabab dari semua perbedaan-perbedaan ini yang menyebabkan timbulnya keragu-raguan terhadap keadilan dan kebenaran ?"
"Ananda, Perhatikan dengan baik, Saya akan menerangkan tentang Hukum Karma. Sebenarnya segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan ini dikarenakan akibat dari Karma lampau yang berbuah, yang diwariskan dari perbuatan pada kehidupan yang lampau. Karma lah yang menyebabkan perbedaan-perbedaan dalam alam kehidupan ini ; ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang bahagia, ada yang menderita, ada yang sempurna, ada yang cacat, ada yang dipuji dan ada yang dihina.
Kemudian, Sang Bhagava melanjutkan dengan mengucapkan syair dibawah ini :
"Segala sesuatu sudah ditentukan oleh Karma lampau. Percaya dan tekun mengamalkan Sutta ini akan membawa kebahagiaan dan sukses yang tiada taranya.
O, Para Bhikkhu, Saya akan membuat syair contoh untukmu, karena dengan contoh maka orang-orang pintar akan mengerti makna dari apa yang dikatakan.
1. Membangun vihara,
O Bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri dan sering diperbuat, akan membawa orang ke Sorga, ke alam Dewa, atau alam Brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "membangun vihara" membuat ia mendapat jabatan tinggi.
2. Membangun jalan dan jembatan,
O, Bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke Sorga, ke alam Dewa, atau ke alam Brahma. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "membangun jalan dan jembatan" membuat ia dapat memiliki kendaraan mewah.
Sumber :
https://id.scribd.com/doc/315246071/Karma-Sutra-Hukum-Sebab-Akibat-08-Jun-2016-23-13-34